22.02 Edit This 0 Comments »
Sejarah Bordir / Sulam

Bordir / Sulam dahulu dianggap sebagai seni kerajinan ketrampilan tangan bagi masyarakat yang ditemukan pada sekitar 600 – 1225 tahun yang lalu.
Dari tinjauan sejarah disebutkan bahwa pengaruh terbesar budaya tradisi cita kain yang terbuat dari serat halus di Asia Tenggara adalah karena adanya jalur perdagangan laut dari daratan Cina menuju India, Madagaskar dan terus ke benua Eropa. Selain melewati  Jalur Sutera dari daratan Cina menuju Eropa lewat Persia dan Konstatinopel.
Pengaruh bordiran / sulaman dari Cina mulai terus meluas hingga ke Yunani dan Romawi ( Benua Eropa ), Siberia ( Asia Tenggah ), Palmira dan Siria. Dengan berjalannya zaman, bordiran dan sulaman semakin menyebar ke penjuru duni, hingga menghasilkan bordiran / sulaman dengan ciri masing – masing dari tiap negara.
Selat Malaka merupakan jalur terpenting dalam perjalanan penyebaran bordir / sulam karena banyak Kerjaaan maupun Kesultanan berada dijalur tersebut. Mulai dari arah utara ada Kerajaan Kampuche, Kerajaan Siam, turun ke selatan ada Kerajaan Sriwijaya hingga naik kembali ke arah barat ada kesultanan Deli dan Samudera Pasai di Aceh.
Pengaruh tersebut sedemikian besar yang tercermin dari kekayaan ragam maupun motif. Cita kain yang berkembang ditiap kerajaan maupun kesultanan tersebut dimasa lampau terlebih di wilayah Indonesia bagian barat khususnya Pulau Sumatera.
Tepatnya pada abad ke 7 – 14 sulaman mulai masuk ke dalam Indonesia ketika Cina dan India berdagang rempah – rempah dengan suku Minangkabau. Saat itu suku Minangkabau yangterletak di Sumatera Barat, memiliki lokasi Strategis untuk berdagang. Berasal dari situasi tersebut pula terjadilah ikatan kebudayaan dan agama anatra negara berkembang dengan Minangkabau.
Di daerah Minangkabau yang dahulu dikenal dengan Kerajaan Pagaruyung, perkembangan tradisi cita kain yang  sangat erat melekat dengan tradisi busana adat istiadat setempat dimana yang hingga saat ini masih dikenal seperti kain tenun Silungkang, Tenun Pandai Sikek dan masih banyak lainnya.